Ad Code

Responsive Advertisement

Breaking News

6/recent/ticker-posts

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS ANAK –ANAK “SEMANGGI” PALANGKA RAYA

Ditulis oleh NFF   
Program wajib belajar 9 tahun sudah lama dicanangkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah dengan tujuan pemerataan pendidikan. Namun tidak banyak diketahui bahwa di tengah-tengah proses belajar ada sebagian peserta didik yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena berbagai alasan, terutama masalah biaya sekolah. Banyak di antara mereka bahkan ikut membantu orang tuanya mencari uang hanya untuk makan sehari-hari.
Lembaga Pendidikan Khusus “Melati Ceria” Palangka Raya mempunyai program Remedial bagi siswa yang memerlukan. Program tersebut bisa membantu siswa-siswa yang mengalami hambatan belajar, baik hambatan yang ada pada diri siswa maupun hambatan yang datang dari luar diri siswa seperti karena adanya bencana alam seperti banjir atau kebakaran, dan hambatan lainnya, seperti kekurang pahaman orang tua akan pentingnya pendidikan atau hambatan ekonomi.
Di Palangka Raya sudah terdata 68 anak putus sekolah di lokasi Kelurahan Panarung, Puntun, Kecamatan Pahandut, dan Jl. Pelatuk Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya Palangka Raya, di antaranya ada beberapa yang belum pernah sekolah padahal usia sudah melampaui usia sekolah. Mereka sekarang sangat memerlukan pendidikan  layanan  khusus. LPK “Melati ceria” bekerja sama dengan para penyuluh dan para mahasiswa saat ini tengah melaksanakan pendidikan layanan khusus untuk mereka.
Di tiga lokasi tersebut saat ini sudah dilakukan Pendidikan Layanan Khusus bagi mereka yang membutuhkan. Sekarang mereka tengah belajar membaca, menulis, dan berhitung. Untuk anak yang sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung , mereka diberi bimbingan akademis dan keberbakatan seperti melukis, menyanyi, berpidato, keterampilan-keterampilan seperti membuat layangan, menanam ikan, sayur, dan memanennya setelah bisa dipanen, dan sebagainya  sesuai dengan kesukaannya masing-masing. Sebagai salah satu wujud dokumentasi kegiatan belajar-mengajar ini pernah mendapat liputan dari Kalteng Pos.
Image
Sebelum Subsidi

Program Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak-anak Putus Sekolah (Anak Jalanan) ini dilaksanakan berkat kerjasama LPK “Melati ceria” dengan para penyuluh dan para mahasiswa, serta Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Pusat sebagai penyandang dana subsidi. Program ini dilaksanakan sejak Mei 2008, dan direncanakan akan dilakukan hingga satu tahun berikutnya.
Untuk memberi kesan positif kepada masyarakat dengan keberadaan anak putus sekolah, maka sebutan untuk anak putus sekolah diberi nama ”Semanggi”, akronim dari Semangat Mandiri Genggam Impian dengan tujuan memberikan semangat kepada anak-anak putus sekolah agar tetap belajar untuk mandiri. Mengambil filosofi daun semanggi yang langka tapi unik bila dimakan sebagai sayur bisa menyehatkan, berwarna hijau, enak dipandang dan menyegarkan.
Image
Setelah Subsidi - 3 bulan pertama

Mulai bulan Januari 2009, sudah disepakati akan diadakan program lanjutan, yaitu mengadakan kegiatan-kegiatan yang banyak memberikan pengalaman dan keterampilan kepada anak-anak semanggi yaitu kunjungan-kunjungan ke beberapa home-industri seperti pembuatan tempe dan tahu, percetakan Koran, studio televise, ICT, dan sebagainya. Sedangkan anak-anak yang putus sekolah di kelas V atau kelas VI akan dipersiapkan untuk mengikuti Ujian di SD terdekat.
Image
Setelah Subsidi - 3 bulan kedua

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement