Ad Code

Responsive Advertisement

Breaking News

6/recent/ticker-posts

Konser Ah Lee

Artikel
Ditulis oleh NFF 

Konser Peduli Anak Berkebutuhan Khusus 

Jakarta: Hari Kamis (6/8) malam, Melati Ceria atas nama yayasan (YPMC) diundang ke acara Konser Peduli Anak Indonesia Berkebutuhan Khusus. Konser Peduli ABK tersebut dibuka oleh Ibu Negara (Ibu Ani Yudhoyono) bertempat di Hotel Borobudur. Konser diselenggarakan atas kerjasama Departemen Kesehatan dengan program Indonesia Sehat SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu).

Konser dimeriahkan oleh pagelaran musik Anak Berprestasi dari Yamaha Boys, Anak Intervensi Modern Kawai Indonesia, tari Saman Anak Bertalenta Khusus YPAC Nasional, dan permainan angklung anak-anak Down Syndrome. Tampil juga Hee Ah Lee, seorang remaja berkebutuhan khusus dari Korea yang menderita ectrodoctyly atau dikenal dengan sindrome capit lobster dan hanya memiliki empat jari. Hee Ah Lee berhasil menunjukkan determinasi, pelatihan terhadap kemampuannya untuk bermain piano. Pada usia ke-23, Ah Lee sudah mengadakan 27 kali pertunjukkan yang mendapat sambutan luar biasa di berbagai negara.
"Pertunjukan musik Hee Ah Lee sudah menggugah banyak pihak dan menginspirasi anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh dunia," kata Ketua Panitia Konser, Amdani Hendarman Supandji. "Maksud diadakan konser ini adalah untuk menginspirasi masyarakat, terutama orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus bahwa impian atau cita-cita mereka dapat diraih apabila memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Sampai hari ini berhasil dikumpulkan sumbangan sebesar Rp. 11 milyar dari para donatur bagi anak-anak berkebutuhan khusus," lanjut Amdani.

Sementara itu Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menjelaskan, menurut data Sensus Biro Pusat Statistik tahun 2003, jumlah penyandang cacat di Indonesia sebesar 0,7 persen dari jumlah penduduk. "Dari jumlah itu, sebesar 21,42 persen atau lebih kurang 600 ribu anak diantaranya adalah anak cacat usia sekolah, umur 4-18 tahun," ujar Siti. "Harus kita akui bahwa tidak semua anak berkebutuhan dapat terdeteksi, terutama mereka yang berada di daerah terpencil. Oleh karena itu diperlukan proses deteksi dini dan sosialisai program stimulasi bagi orangtua untuk menangani anak berkebutuhan khusus," kata Siti Fadilah Supari. Menkes kemudian secara simbolis menyerahkan sumbangan kepada tujuh Panti/Yayasan Anak-anak Berkebutuhan Khusus, diantaranya adalah Yayasan Pendidikan Melati Ceria, Panti Anak Cacat Terlantar, Yayasan Sayap Ibu dan Wisma Tuna Ganda Palsigunung Cimanggis.

Menurut Ibu Negara, Hee Ah Lee, adalah sebuah inspirasi bagi anak berkebutuhan khusus. "Ia terlahir dengan kekurangan fisik, tetapi ia selalu berterimakasih kepada Tuhan dan menggangap kekurangannya itu sebagai anugerah. 
Hee dengan kekurangannya itu dapat memainkan karya-karya komponis besar," kata Ibu Ani dalam sambutannya. "Ada tekad yang kuat dalam diri Hee untuk memiliki keahlian khusus itu. Dibalik cerita sukses itu ternyata ada sosok ibu yang memiliki perhatian dan kasih sayang tulus yang mampu mengubah kekurangan menjadi sebuah kekuatan," tambah Ibu Ani.

"Di Indonesia lebih dari 3 juta anak memiliki kebutuhan khusus. Mari kita peduli," seru Ibu Ani. Hadir dalam acara tersebut antara lain, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Ibu Fauzi Bowo, Rossi Anton Apriyantono dan Okke Hatta Rajasa.

(Di edit seperlunya, sumber http://www.presidenri.go.id/)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement